Wednesday, December 24, 2008

Happy 24th Anniversary My Beloved Parents.

My Very Special Parents.
I may no longer be that little child
who always wanted another hug or minute with you
But I still miss You when we are apart
I may no longer need your hand for every step I take
But I still need your acceptance and support of what I do
I may no longer be that little child who asked
for all the things I ever wanted in this world
But thats because long ago you taught me
How to go after my dreams
I may no longer be that little child who
looked to you to share every hurt, smile and tear
But I still feel like that child whenever I think of You
I'll always Love you my mum and dad.. ( i promise you )
With the heart of that little child
Grown to love you only more.
Mak & Ti,
I do Think of You often.
I'll do anything for both of You. Yes.. Anything!
I Love You more than you could imagine.
How proud I am to be Your the only one Daughter.

Happy 24th Anniversary Mak & Ti !!!
Sincerely,
Neen. :))
* Ti tu panggilan i untk my dad.. itu adelah panggilan turun temurun.. kteorg the third generation da! heheh..
so if korang jumpe sape2 yg call dad die, 'Ti' itulah adelah cousin2 i! heheh.. :))
pnjg cite untk dishare kn k? itu introduction.. heheh.. :))

Monday, December 8, 2008

Salam Eid Adha.

i nk wish Salam Eid Adha to all muslimin and muslimat yg ade dkt seluruh negara pun..
semoge kte smue akan lbh mengerti mkne pengorbanan sbnr and trus diberkati Allah..
and wlau ape2 pun.. dlm kegembiraan kte menyambut.. jgn lupe pde yg kurang bernasib baik..
especially mangse2 tanah runtuh baru2 ni...mangse accident lg..mange banjir..those yg kesempitan hidup..mcm mane raye dieorg?? persiapan? plus ade yg da kehilangan family lg.. :,(((( ..so kte sme2 la membantu ape2 yg ptt.. insya Allah dpt meringankn skit beban dieorang. :)))

Salam Eid Adha untuk Semua!

Jom hayati 2 kisah ni!

Nabi Ibrahim & Nabi Ismail AS

1.

Menapak di usia remajanya, Nabi Ismail menjadi orang yang paling dihargai dan dikagumi di kalangan Bani Jurhum, dimana Ismail mempelajari bahasa Arab dari mereka. Setelah nabi Ismail mencapai usia dewasa, ia kemudian dinikahkan dengan salah seorang wanita yang berasal dari kalangan mereka, Bani Jurhum yang telah mengajarinya bahasa Arab, yang mengagumi dan sangat mengahargai nabi Ismail. Tidak lama setelah pernikahannya, ibunda nabi Ismail pun meninggal.

Setelah nabi Ismail menikah, ayahnya, Nabi Ibrahim datang berkunjung ke rumahnya untuk menemuinya beserta keluarga Nabi Ismail. Sesampainya di sana, Nabi Ibrahim tidak menemukan Nabi Ismail kecuali isterinya, menantu Nabi Ibrahim. Kemudian Nabi Ibrahim pun bertanya kepada isterinya mengenai keberadaan Nabi Ismail, kemudian ia menjawab, “Ia (Nabi Ismail) sedang pergi mencari nafkah untuk kami.” Lalu Nabi Ibrahim bertanya lagi kepada isteri Nabi Ismail perihal kehidupan dan keadaan mereka. Dan sang menantupun menjawab, “Kami dalam keadaan yang buruk. Hidup kami dalam kesusahan dan kesulitan.” Isteri nabi Ismail mengadu kepada Nabi Ibrahim. Kemudian, Nabi Ibrahim pun pergi dengan menitipkan pesan kepada wanita itu untuk Nabi Ismail, “Jika suamimu datang, sampaikan salamku kepadanya dan katakan kepadanya untuk mengganti palang pintu rumahnya.”

Ketika Nabi Ismail pulang, ia merasakan sesuatu yang tidak biasa. Kemudian, Nabi Ismail pun bertanya kepada isterinya, “Apakah seseorang telah datang menemuimu?” Lalu sang isteri menjawab, “Ya, kami didatangi oleh seorang laki-laki yang sudah tua, begini dan begitu (ia merangkan sifat-sifat orang itu), kemudian iapun menanyakan keberadaan dirimu, lalu akupun memberitahunya. Orang itu juga menanyakan kondisi kehidupan kita disini, maka akupun memberitahunya bahwa hidup kita sedang sulit dan kesusahan.” Kemudian Nabi Ismail pun bertanya kembali, “Apakah ia telah berpesan sesuatu kepadamu?” Sang isteri menjawab, “Ya, ia titip salam untukmu. Ia juga telah menyuruhmu untuk mengganti palang pintu rumahmu.” Kemudian Nabi Ismail berkata kepada isterinya, “Ia adalah Nabi Ibrahim, ayahku”. (maksud dari pesan itu adalah) ia menyuruhku untuk menceraikanmu, karena itu, kembalilah engkau kepada keluargamu.” Sesuai dengan pesan Nabi Ibrahim, ayahnya, Nabi Ismail pun menceraikan isterinya, kemudian menikahi wanita lain dari Bani Jurhum.

Setelah dalam jangka waktu yang agak lama Nabi Ibrahim tidak mengunjungi lagi, kemudian iapun kembali berkunjung ke kediaman anaknya, Nabi Ismail. Dan saat itu, Nabi Ibrahim pun tidak bertemu dengan Nabi Ismail, kecuali manantunya (isteri Nabi Ismail yang baru). Kemudian, Nabi Ibrahim pun bertanya perihal keberadaan Nabi Ismail. Maka isteri Nabi Ismail pun menjawab, “Beliau sedang keluar mencari nafkah untuk kami.” Lalu Nabi Ibrahim bertanya lagi kepada wanita itu, “Bagaimanakah keadaan dan kehidupan kalian?” “Kami berada dalam keadaan baik dan berkecukupan,” isteri Nabi Ismail menjawab seraya memuji kepada Allah. Kemudian, Nabi Ibrahim masih melanjutkan pertanyaannya, “Apa yang biasa kalian makan?” Isteri Nabi Ismail pun menjawab, “Kami makan daging.” “Apa yang biasa kalian minum?” Nabi Ibrahim melanjutkan pertanyaannya. “Air”, jawab isteri Nabi Ismail. Kemudian Nabi Ibrahim pun berdoa, “Ya Allah, berkahilah mereka pada daging dan air.”

Nabi saw bersabda, “Ketika itu mereka belum mempunyai makanan berupa biji-bijian. Seandainya mereka memilikinya, niscaya Nabi Ibrahim berdoa agar mereka diberi berkah pada biji-bijian itu.”
Ibnu Abbas berkata, “Bagi penduduk diluar Mekkah, tidak ada seorangpun yang cocok hanya dengan memakan daging dan minum air saja.”

Setelah berdoa, kemudian Nabi Ibrahim pun pergi dengan menitipkan pesan kepada wanita itu untuk Nabi Ismail, “Jika suamimu datang, sampaikan salamku kepadanya dan katakan kepadanya agar ia memperkokoh palang pintu rumahnya.”

Dan ketika sampai di rumah, Nabi Ismail bertanya kepada isterinya, “Apakah ada seseorang yang mengunjungimu?” Isterinya menjawab, “ya, ada seorang tua yang keadaannya sangat bagus (ia menyanjung Nabi Ibrahim). Ia bertanya kepadaku mengenai dirimu, lalu aku memberitahukannya. Kemudian, ia juga menanyakan tentang keadaan kehidupan kita, dan aku menjawab bahwa kita berada dalam keadaan baik. Nabi Ismail bertanya lagi kepada isterinya, “Apakah ia berpesan sesuatu kepadamu?” “Ya, ia menitipkan salam kepadamu dan juga menyuruhmu untuk memperkokoh palang pintu rumahmu.”

Nabi Ismail berkata kepada isterinya, “Ia adalah ayahku, dan engkau adalah palang pintu yang ia maksud. Ia menyuruhku agar mempertahankanmu (tidak menceraikanmu)”.

2.

Nabi Ibrahim dari masa ke semasa pergi ke Makkah untuk mengunjungi dan menjenguk Ismail di tempat pengasingannya bagi menghilangkan rasa rindu hatinya kepada puteranya yang ia sayangi serta menenangkan hatinya yang selalu rungsing bila mengenangkan keadaan puteranya bersama ibunya yang ditinggalkan di tempat yang tandus, jauh dari masyarakat kota dan pengaulan umum.

Sewaktu Nabi Ismail mencapai usia remajanya Nabi Ibrahim a.s. mendapat mimpi bahwa ia harus menyembelih Ismail puteranya. Dan mimpi seorang nabi adalah salah satu dari cara-cara turunnya wahyu Allah, maka perintah yang diterimanya dalam mimpi itu harus dilaksanakan oleh Nabi Ibrahim. Ia duduk sejurus termenung memikirkan ujian yang maha berat yang ia hadapi. Sebagai seorang ayah yang dikurniai seorang putera yang sejak puluhan tahun diharap-harapkan dan didambakan, seorang putera yang telah mencapai usia di mana jasa-jasanya sudah dapat dimanfaatkan oleh si ayah, seorang putera yang diharapkan menjadi pewarisnya dan penyampung kelangsungan keturunannya, tiba-tiba harus dijadikan qurban dan harus direnggut nyawa oleh tangan si ayah sendiri.

Namun ia sebagai seorang Nabi, peusruh Allah dan pembawa agama yang seharusnya menjadi contoh dan teladan bagi para pengikutnya dalam bertaat kepada Allah, menjalankan segala perintah-Nya dan menempatkan cintanya kepada Allah di atas cintanya kepada anak, isteri, harta benda dan lain-lain. Ia harus melaksanakan perintah Allah yang diwahyukan melalui mimpinya, apa pun yang akan terjadi sebagai akibat pelaksanaan perintah itu.

Sungguh amat berat ujian yang dihadapi oleh Nabi Ibrahim, namun sesuai dengan firman Allah yang bermaksud: "Allah lebih mengetahui di mana dan kepada siapa Dia mengamanatkan risalahnya". Nabi Ibrahim tidak membuang masa lagi, berazam (niat) tetap akan menyembelih Nabi Ismail puteranya sebagai qurban sesuai dengan perintah Allah yang telah diterimanya. Dan berangkatlah serta merta Nabi Ibrahim menuju ke Makkah untuk menemui dan menyampaikan kepada puteranya apa yang Allah perintahkan.

Nabi Ismail sebagai anak yang soleh yang sangat taat kepada Allah dan bakti kepada orang tuanya, ketika diberitahu oleh ayahnya maksud kedatangannya kali ini tanpa ragu-ragu dan berfikir panjang berkata kepada ayahnya:

"Wahai ayahku! Laksanakanlah apa yang telah diperintahkan oleh Allah kepadamu. Engkau akan menemuiku insya-Allah sebagai seorang yang sabar dan patuh kepada perintah. Aku hanya meminta dalam melaksanakan perintah Allah itu, agar ayah mengikatku kuat-kuat supaya aku tidak banyak bergerak sehingga menyusahkan ayah, kedua agar menanggalkan pakaianku supaya tidak terkena darah yang akan menyebabkan berkurangnya pahalaku dan terharunya ibuku bila melihatnya, ketiga tajamkanlah parangmu dan percepatkanlah perlaksanaan penyembelihan agar menringankan penderitaan dan rasa pedihku, keempat dan yang terakhir sampaikanlah salamku kepada ibuku berikanlah kepadanya pakaian ku ini untuk menjadi penghiburnya dalam kesedihan dan tanda mata serta kenang-kenangan baginya dari putera tunggalnya."

Kemudian dipeluknyalah Ismail dan dicium pipinya oleh Nabi Ibrahim seraya berkata: "Bahagialah aku mempunyai seorang putera yang taat kepada Allah, bakti kepada orang tua yang dengan ikhlas hati menyerahkan dirinya untuk melaksanakan perintah Allah".

Saat penyembelihan yang mengerikan telah tiba. Diikatlah kedua tangan dan kaki Ismail, dibaringkanlah ia di atas lantai, lalu diambillah parang tajam yang sudah tersedia dan sambil memegang parang di tangannya, kedua mata nabi Ibrahim yang tergenang air berpindah memandang dari wajah puteranya ke parang yang mengilap di tangannya, seakan-akan pada masa itu hati beliau menjadi tempat pertarungan antara perasaan seorang ayah di satu pihak dan kewajiban seorang rasul di satu pihak yang lain. Pada akhirnya dengan memejamkan matanya, parang diletakkan pada leher Nabi Ismail dan penyembelihan di lakukan . Akan tetapi apa daya, parang yang sudah demikian tajamnya itu ternyata menjadi tumpul dileher Nabi Ismail dan tidak dapat berfungsi sebagaimana mestinya dan sebagaimana diharapkan.

Kejadian tersebut merupakan suatu mukjizat dari Allah yang menegaskan bahwa perintah perkorbanan Ismail itu hanya suatu ujian bagi Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail sampai sejauh mana cinta dan taat mereka kepada Allah. Ternyata keduanya telah lulus dalam ujian yang sangat berat itu. Nabi Ibrahim telah menunjukkan kesetiaan yang tulus dengan perkorbanan puteranya. untuk berbakti melaksanakan perintah Allah sedangkan Nabi Ismail tidak sedikit pun ragu atau bimbang dalam memperagakan kebaktiannya kepada Allah dan kepada orang tuanya dengan menyerahkan jiwa raganya untuk dikorbankan, sampai-sampai terjadi seketika merasa bahwa parang itu tidak lut memotong lehernya, berkatalah ia kepada ayahnya:" Wahai ayahku! Rupa-rupanya engkau tidak sampai hati memotong leherku karena melihat wajahku, cubalah telangkupkan aku dan laksanakanlah tugasmu tanpa melihat wajahku. "Akan tetapi parang itu tetap tidak berdaya mengeluarkan setitik darah pun dari daging Ismail walau ia telah ditelangkupkan dan dicuba memotong lehernya dari belakang.

Dalam keadaan bingung dan sedih hati, kerana gagal dalam usahanya menyembelih puteranya, datanglah kepada Nabi Ibrahim wahyu Allah dengan firmannya: "Wahai Ibrahim! Engkau telah berhasil melaksanakan mimpimu, demikianlah kami akan membalas orang-orang yang berbuat kebajikkan". Kemudian sebagai tebusan ganti nyawa, Ismail telah diselamatkan itu, Allah memerintahkan Nabi Ibrahim menyembelih seekor kambing yang telah tersedia di sampingnya dan segera dipotong leher kambing itu oleh beliau dengan parang yang tumpul di leher puteranya Ismail itu. Dan inilah asal permulaan sunnah berqurban yang dilakukan oleh umat Islam pada tiap Hari Raya Eid Adha di seluruh pelosok dunia.

Semuanya Kerana Allah. :)))

later~

Love, Me!

Takecare peeps! :)))


Friday, December 5, 2008

I Am. ♥

I am the girl who u call when everything goes wrong
I am the girl who u come to for advice
I am the girl who u tell everything to
I am the girl who’s heart is breaking
I am the girl who wanted you
I am the girl who needed you
I am the girl who had all that I wanted at one time
I am the girl who let u go
I am the girl who let u go again
I am the girl who your parents love
I am the girl who has dreams that seem impossible
I am the girl who will seek my dreams
I am the girl who cheers for the losers
I am the girl who believes anything is possible
I am the girl who has confidence in your decisions
I am the girl who will be saying go for it
I am the girl who wants to give up but wont
I am the girl who has answers for everything
I am the girl who is your best friend
I am the girl who will leave someday
I am the girl who will say goodbye with tears in my eyes
I am the girl who u will call when everything has went wrong.

....

I'm just A small Girl with big dreams.

Love, Me.